Bojonegoro – wbbnews.id Rekonstruksi jembatan penghubung Klepek-Sukosewu sangatlah krusial, mengingat perannya sebagai akses vital bagi masyarakat setempat. Jalan yang baik dan terawat mendukung mobilitas warga, memungkinkan mereka untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih efisien. Dalam kehidupan sehari-hari, akses jembatan yang tepat dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi pendidikan, kesehatan, hingga perdagangan. Ketika kondisi memburuk, sering kali menimbulkan berbagai masalah yang mengganggu mobilitas masyarakat.
Secara keseluruhan, rekonstruksi jembatan bukan hanya sekedar perbaikan fisik, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bojonegoro. Dengan adanya jalan yang baik, warga tidak hanya akan mendapatkan kemudahan akses tetapi juga peluang untuk berkembang, baik secara sosial maupun ekonomi.
Dalam hal ini, Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro. Anggota Komisi D dari Fraksi PDIP, Amin Thohari, S.H., menegaskan pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan.
“Kami sudah menyampaikan kepada kontraktor, pengawas pelaksana, dan dinas terkait agar tidak ada lagi keterlambatan. Proyek harus diselesaikan tepat waktu dan kualitasnya harus diperhatikan. Selain itu, persoalan dengan masyarakat sekitar proyek juga harus segera diselesaikan,” tegas Amin Thohari, Jumat (17/1/2025).
Saat ini, progres pengerjaan proyek baru mencapai 70 persen, dengan target penyelesaian pada akhir Desember 2024. Amin Thohari menegaskan, jika proyek kembali mengalami keterlambatan, DPRD tidak akan segan memanggil kontraktor, pengawas, dan pihak terkait untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya.
“Kami akan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap proyek rekonstruksi jalan di wilayah Sukosewu ini. Dengan menyadari betapa pentingnya jalan yang baik untuk mendukung perkembangan ekonomi dan mobilitas masyarakat, kami juga berupaya memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana,” imbuhnya.
Untuk mendukung proyek dilakukan, DPRD akan mengadakan berbagai pertemuan dengan instansi terkait, baik di tingkat daerah maupun yang terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek. Dengan diskusi yang konstruktif.
“DPRD berharap dapat mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin muncul serta mencari solusi terbaik untuk menjaga kelancaran proyek. Tujuan ini adalah agar proyek rekonstruksi dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengalami penundaan yang berlarut-larut,” tegasnya.
Dengan demikian, proyek rekonstruksi jalan tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga berupaya untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas untuk warga Bojonegoro.
