Bojonegoro – wbbnews.id, Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Pemkab Bojonegoro bekerja sama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bojonegoro mengadakan workshop di Pendopo Malowopati, Kamis (27/02/2025). Acara ini juga sekaligus menjadi kesempatan untuk melantik pengurus SMSI Kabupaten Bojonegoro periode 2025-2030.
Acara dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bojonegoro, perwakilan Polres Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro, pengurus SMSI Bojonegoro, SMSI Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan dari organisasi media dan mahasiswa.
SMSI Bojonegoro menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Pemkab Bojonegoro dalam menyukseskan program pemerintah, terutama dalam mengawal ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa. Acara ini menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi dan berbagi ide tentang bagaimana meningkatkan ketahanan pangan di Bojonegoro.
Kepala Dinas Komuikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro Heri Widodo menyampaikan selamat kepada pengurus SMSI yang dilantik. Diharapkan, dengan kepemimpinan baru dapat membawa organisasi ke arah lebih baik, khususnya dalam mendukung perkembangan media di Kabupaten Bojonegoro. Media pers memiliki peran yang sangat penting dalam membangun opini publik, menyampaikan informasi yang akurat dan mengawal kebijakan pemerintah termasuk isu ketahanan pangan.
“Isu ketahanan pangan menjadi perhatian kita bersama terutama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, kriris ekonomi dan pertumbuhan penduduk,” ujarnya.
Lebih lanjut, Heri Widodo mengatakan dengan adanya workshop ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kapasitas jurnalistik khususnya dengan isu ketahanan pangan. Pers dapat menjadi mitra bagi Pemkab Bojonegoro dalam mengedukasi masyarakat serta mengawal kebijakan terkait ketahanan pangan.
“Pemkab sangat mengapresiasi peran serta SMSI dan seluruh insan pers dalam mendukung pembangunan daerah Bojonegoro,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bojonegoro Sasmito mengatakan bahwa saat ini banyak sekali bermunculan media siber. Maka seharusnya media-media tersebut dapat menjaga kode etik jurnalistik yang ditetapkan oleh Dewan Pers. Untuk menjadi media profesional tentu tidak mudah, dan harus melalui proses panjang. Minimal wartawanya memiliki pendidikan dasar jurnalis, mengikuti pelatihan jurnalistik hingga nantinya menjadi wartawan yang berkompeten.
“Maka SMSI mengajak semua media untuk belajar bersama menaati aturan dan kode etik Dewan Pers,” ucapnya.
Lebih lanjut Sasmito menjelaskan bahwa jurnalis harus bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Maka SMSI berharap dapat bersinergi dengan pemerintah daerah maupun perusahaan daerah dan pengusaha untuk dapat bersama-sama mengawal apa yang menjadi tema HPN. Yakni pers mengawal ketahan pangan untuk kemandirian bangsa.
Peran media di sini dapat menyampaikan informasi terkait program pemerintah terkait ketahanan pangan. Sehingga masyarakat dapat ikut mengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. “Untuk mengawali itu, SMSI telah memberikan bantuan bibit sayur, buah dan benih ikan lele kepada masyarakat,” jelasnya.
Sasmito juga menuturkan siap berkolaborasi dengan Pemkab Bojonegoro untuk menyampaikan informasi yang positif. (San/red)